Kim Jong Un - Pemimpin Korea Utara Berjuluk 'Rocket Man'

nikkopputra
·
·
IPFS
·

Biografi Kim Jong Un – Pemimpin Korea Utara Berjuluk ‘Rocket Man’

Ia dikenal sebagai pemimpin tertinggi negara Korea Utara yang terkenal tertutup. Kim Jong Un juga dikenal sebagai salah satu pemimpin termuda di dunia. Ia dikenal karena sepak terjangnya dalam memimpin Korea Utara dan juga program senjata nuklirnya yang terkenal hingga dijuluki sebagai ‘Rocket Man’.

Kim Jong-Un dilahirkan pada tanggal 8 Januari 1984 di Korea Utara. Ia merupakan anak dari Kim Jong Il, mantan pemimpin tertinggi Korea Utara. Ibunya bernama Ko Young-hee.

Kim Jong Un merupakan cucu dari Kim Il Sung yang merupakan pendiri dari negara Korea Utara. Kim Jong-Un naik menjadi presiden dan pemimpin tertinggi Korea Utara menggantikan Kim Jong Il yang wafat.

Masa Kecil Dan Bangkit Berkuasa

Kim Jong Un merupakan anak bungsu dari tiga putra Kim Jong Il. Sangat sedikit informasi yang diketahui oleh publik mengenai Kim Jong Un.

Namun menurut informasi, Kim Jong Un belajar di International School of Berne, Gümligen, Swiss. Kim kemudian melanjutkan sekolahnya di negaranya sendiri yakni di National War College, Pyongyang, Korea Utara dari tahun 2002 hingga 2007.

Ketika masih muda, Kim Jong Un sering menemani ayahnya dalam melakuka inspeksi militer. Ia juga mulai bekerja di Partai Buruh Korea (KWP) beraliran komunis yang berkuasa di negara itu.

Kim juga aktif di Biro Politik Umum Angkatan Darat yang terlibat dalam pengawasan pejabat pemerintah. Pada tahun 2009, Rumor mulai beredar bahwa ia dipersiapkan sebagai pengganti ayahnya.

Kim Jong Un kemudian menjadi kandidat Majelis Rakyat Tertinggi pada tahun 2009. Pada bulan April 2009, dia diberi jabatan di Komisi Pertahanan Nasional (NDC).

Pada pertengahan 2009, Kim Jong-Un dilaporkan bahwa ia telah ditunjuk sebagai kepala Departemen Keamanan Negara. Lembaga pemerintah tersebut yang bertanggung jawab untuk kontrol politik dan kontra intelijen.

Pada bulan September 2010 Kim Jong Un diberi pangkat jenderal bintang empat. Meskipun ia tidak diketahui memiliki pengalaman militer sebelumnya.

Menjadi Pemimpin Korea Utara

Pada tahun berikutnya posisinya sendiri sebagai pengganti Kim Jong Il menjadi lebih jelas. Setelah kematian ayahnya pada bulan Desember 2011, Kim Jong-Un dinyatakan sebagai pemimpin tertinggi negara itu.

Meskipun belum resmi namun hal itu menunjukkan posisi Kim Jong Un sebagai kepala pasukan pemerintah dan militer Korea Utara.

Pada April 2012, Kim Jong Un memperoleh beberapa jabatan resmi, seperti sekretaris pertama KWP, ketua Komisi Militer Pusat, dan ketua NDC, yang kemudian menjadi otoritas birokrasi tertinggi di negara itu.

Pada Juni 2016, kongres Majelis Rakyat Tertinggi merevisi konstitusi untuk memperluas dan memperkuat posisi Kim Jong Un sebagai pemimpin tertinggi Korea Utara.

Revisi tersebut kemudian menciptakan organisasi baru yakni Komisi Urusan Negara dimana Kim Jong Un sebagai ketuanya. Komisi baru ini menggantikan NDC sebagai badan pemerintahan paling kuat di Korea Utara.

Masa Berkuasa Kim Jong Un

Tahun-tahun awal pemerintahan Kim Jong Un sebagai penguasa Korea Utara ditandai oleh konsolidasi kekuasaan yang gencar dengan menyingkirkan beberapa tokoh yang tidak sepaham dengannya. Kim juga meningkatkan program senjata nuklir Korea Utara secara masif.

Pada bulan Desember 2013, Kim Jong Un mengeksekusi pamannya Jang Song Thaek. Jang adalah orang yang dejkat dengan Kim Il Sung dan Kim Jong Un, ia juga merupakan anggota partai buruh di Korea Utara.

Eksekusi Jang juga menandai putusnya hubungan Korea Utara dengan Beijing. Meskipun Jang adalah pejabat tinggi yang pertama ‘dilenyapkan’ oleh Kim.

Kemudian para pembelot dan dinas intelijen Korea Selatan melaporkan bahwa orang-orang yang tidak senang dengan rezim dieksekusi terus menerus.

Kekuatan Korea Utara Dibawah Kim Jong Un

Di bawah Kim Jong Il, program senjata nuklir Korea Utara telah maju dan berkembang dengan pesat membuat beberapa negara khawatir.

Ledakan nuklir bawah tanah pertama di negara itu terjadi pada Oktober 2006. Hal itu terjadi hanya beberapa bulan setelah serangkaian uji coba rudal balistik berkekuatan nuklir.

Pada bulan Februari 2013, Korea utara melakukan uji coba nuklir pertama di masa kepemimpinan Kim Jong Un. Uji coba nuklir bawah tanah dan uji coba rudal jarak jauh Korea utara meningkat secara dramatis.

Pada 2017, Korea Utara telah melakukan total enam kali uji coba nuklir, termasuk setidaknya satu perangkat nuklir yang dipasang pada rudal balistik antarbenua (ICBM).

Rudal balistik antarbenua Korea Utara tersebut menurut para ahli dapat menjangkau daratan Amerika Serikat. Selanjutnya perang kata-kata meletus melalui media antara Kim dan Presiden Amerika yakni Donald Trump.

Pada Olimipiade musim dingin 2018 di Pyeongchang, Korea Selatan, Kedua negara yakni Korea Selatan dan Korea Utara kemudian memprakarsai dialog reunifikasi atau penyatuan Korea.

Hal tersebut kemudian menyebabkan atlet Korea Utara dan Selatan berbaris bersama dalam upacara pembukaan sebagai di bawah bendera yang menggambarkan Korea bersatu.

Kemudian saudari Kim Jong Un yakni Kim Yo Jong hadir dalam olimpiade tersebut. Ia menjadi anggota keluarga pertama dari penguasa Korea Utara yang mengunjungi Korea Selatan sejak akhir Perang Korea.

Pada tanggal 10 februari 2018, terjadi pertemuan bersejarah yakni Presiden Korea Selatan, Moon Jae In dengan Kim Yo Jong, dimana saudari dari Kim Jong Un tersebut memberikan tulisan tangan dari saudara laki-lakinya yang mengundang presiden Korea Selatan untuk berkunjung di Pyongyang secepat mungkit.

Kim kemudian menjamu anggota pemerintahan di Korea Selatan pada jamuan makan malam di Pyongyang. Kim Joon Un juga menyatakan bersedia mengurangi gudang senjata nuklir Korea Utara. Hal itu jika Amerika Serikat bersedia menjamin keamanan Korea Utara dan rezimnya.

Pengumuman itu diikuti oleh pembicaraan tentang KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) yang belum pernah terjadi sebelumnya antara Kim dan Donald Trump.

Pada 27 April 2018, Kim Jong Un dan Presiden Korea Selatan, Moon Jaen In bertemu pertama kalinya secara langsung membahas denuklirisasi semenanjung Korea. Mereka juga membahas gencatan senjata antar negara.

Pada 12 Juni 2018, untuk pertama kalinya dalam sejarah, para pemimpin Amerika Serikat dan Korea Utara bertemu secara langsung di Singapura. Pada pertemuan tersebut, Kim Jong Un berjanji melakukan denuklirisasi persenjataan nuklir miliknya. Sementara Trump berjanji untuk mengakhiri latihan militer gabungan AS-Korea Selatan.

Selama memimpin Korea Utara, Kim Jong Un dilaporkan banyak melakukan pelanggaran hak asasi manusia. Hal itu seperti eksekusi mati para penghianat dan pembelot di depan umum hingga mengirim para tahanan ke kamp penjara politik.

Kim Jong Un Meninggal Dunia?

Pada bulan April 2020, banyak media yang mengabarkan bahwa Kim Jong Un dikabarkan meninggal dunia setelah melakukan operasi jantung.

Banyak yang mengatakan bahwa jika Kim Jong Un benar meninggal dunia, maka pengganti Kim Jong Un adalah saudari perempuannya yakni Kim Yo Joon yang juga menjabat sebagai pejabat tinggi di Korea Utara.

<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-7674570407576954" crossorigin="anonymous"></script> <script> (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); </script>
CC BY-NC-ND 2.0 授权

喜欢我的作品吗?别忘了给予支持与赞赏,让我知道在创作的路上有你陪伴,一起延续这份热忱!